Senin, 23 Mei 2011

fungsi terbilang



unit Unit1;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, StdCtrls;

type
TForm1 = class(TForm)
Edit1: TEdit;
Memo1: TMemo;
Button1: TButton;
Label1: TLabel;
procedure Button1Click(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
Form1: TForm1;

implementation

Function Terbilang(Uang:Int64):String;
Begin
If (Uang = 1) Then Terbilang:='Satu '
Else If (Uang = 2) Then Terbilang:='Dua '
Else If (Uang = 3) Then Terbilang:='Tiga '
Else If (Uang = 4) Then Terbilang:='Empat '
Else If (Uang = 5) Then Terbilang:='Lima '
Else If (Uang = 6) Then Terbilang:='Enam '
Else If (Uang = 7) Then Terbilang:='Tujuh '
Else If (Uang = 8) Then Terbilang:='Delapan '
Else If (Uang = 9) Then Terbilang:='Sembilan '
Else If (Uang = 0) Then Terbilang := ' '
Else If (Uang = 10) Then Terbilang := 'Sepuluh '
Else If (Uang = 11) Then Terbilang := 'Sebelas '
Else If (Uang >= 12) And (Uang <= 19) Then Terbilang:=Terbilang(Uang Mod 10) + 'Belas ' Else If (Uang >=20) And (Uang <=99) Then Terbilang := Terbilang(Round(Uang / 10)) + 'Puluh ' + Terbilang(Uang Mod 10) Else If (Uang >=100) And (Uang <=199) Then Terbilang := 'Seratus ' + Terbilang(Uang - 100) Else If (Uang >= 200) And (Uang <=999) Then Terbilang := Terbilang(Round(Uang / 100)) + 'Ratus ' + Terbilang(Uang Mod 100) Else If (Uang >=1000) And (Uang <=1999) Then Terbilang := 'Seribu ' + Terbilang(Uang - 1000) Else If (Uang >=2000) And (Uang <=999999) Then Terbilang := Terbilang(Round(Uang / 1000)) + 'Ribu ' + Terbilang(Uang Mod 1000) Else If (Uang >=1000000) And (Uang <=999999999) Then Terbilang := Terbilang(Round(Uang / 1000000)) + 'Juta ' + Terbilang(Uang Mod 1000000) Else If (Uang >=1000000000) And (Uang <=999999999999) Then Terbilang :=Terbilang(Round(Uang / 1000000000)) + 'Milyar ' + Terbilang(Uang Mod 1000000000) Else If (Uang >=1000000000000) Then Terbilang :=Terbilang(Round(Uang / 1000000000000)) + 'Triliun ' + Terbilang(Uang Mod 1000000000000);
End;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
Memo1.Text := Terbilang(StrToInt64(Edit1.Text));
end;

end.

Kamis, 21 April 2011

laporan PKL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini perkembangan Teknologi Informasi sangat luas dan keperluan manusia akan informasi tersebut sangat diperlukan, dengan adanya Teknologi Informasi diharapkan dapat mempermudah pekerjaan dan memberikan informasi tersebut dengan tepat dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama.
Pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis dapat mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah dan mengembangkan sistem informasi yang ada di PT. Multi Persada Gatramegah ini.
Pada perusahaan tersebut banyak sekali pengolah sistem informasi yang manual, sehingga sangat tidak efektif dan efesien dari segi akurasi dan waktu. Adapun pengolah informasi tersebut masih dilakukan mesin ketik manual, menggunakan Microsoft Exel 2007 serta ada yang sudah menggunakan program aplikasi yaitu program UnderDOS.
Masalah ini dianggap penting oleh penulis agar terciptanya proses kerja yang efektif dan efesien dalam pengolahan informasi pada perusahaan ini.

1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan Prakter Kerja Lapangan (PKL) ini adalah:
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini yaitu menambah wawasan dam pengatahuan dalam dunia kerja kepada penulis.


1.2.2 Manfaat
Manfaat yang diperoleh selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu :
1. Dapat menyiapkan diri dalam menghadapi lingkungan kerja setelah menyelesaikan studi.
2. Melihat secara langsung peran teknologi informasi dan komunikasi ditempat Praktek Kerja Lapangan.
3. Memenuhi kebutuhan pekerjaan ditempat Praktek Kerja Lapangan.
4. Dapat menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama kegiatan dalam bentuk Laporan Praktek Kerja Lapangan dan menggunakan hasil atau data dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan untuk dikembangkan menjadi Tugas Akhir.


BAB II
TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Gambaran Umum PT. Multi Persada Gatramegah
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada kantor perusahaan PT. Multi Persada Gatramegah yang berlokasi jalan Pramuka Gang LP 1 No. 146 RT. 14 Kelurahan Lanjas Muara Teweh.
PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk, yang semula adalah NV Hollands Americansche Plantage Maatschappij (NV HAPM) didirikan pada tanggal 17 Mei 1891 yang merupakan milik Amerika.
Pada Bulan Mei 1942 (masa Perang Pasifik) tentara jepang mendarat di Desa Propok, Batu Bara dan kemudian mengambil alih Perusahaan Perkebunan HAPM ini seluruhnya, dan menamakannya perkebunan Noyen Konri Kyoku di ambil alih oleh Pemerintah Repiblik Indonesia, dan dinamakan Perusahaan Perkebunan NRI Cabang IV. Pada bulan Juli 1947, semua agresi atau perang melawan Belanda kembali dikuasai oleh NIB/ HAPM.
Pada tanggan 8 Februari 1957 NV HAPM diubah namanya menjadi United States Rubber Sumatera Plantation (PT. USRSP). Tanggal 2 Maret 1965 manajemen perusahaan PT. USRSP diambil alih oleh pemerintah RI, dan namanya diubah menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Karet XVIII (PPN Karet XVIII).
Tanggal 20 Oktober 1967 manajemen PPN Karet XVIII ini diserahterimakan kambali kepada PT. USRSP yang diubah menjadi PT. Union Sumatera Plantation dan berkantor pusat di Middlebury Connecticut, USA. Kemudian tanggal 21 April 1986, saham-saham PT. Union Sumatera Plantation dibeli oleh Bakrie dan Brothers dan status PT. Union Sumatera Plantation berubah dari PMA menjadi PMDM.
Secara umum Bakrie dab Brothers Nusantara Cooporation merupakan dua lembaga yang berbeda, namun secara moril kedua lembaga usaha tersebut mempunyai kaitan yang erat, sebab keduanya saling membantu, melayani dan mengawasi. Keduanya juga memiliki pimpinan yang sama yakni Office of the President. Baik Bakrie dan Brothers maupun Bakrie Nusantara Cooporation menyandang nama “BAKRIE”, artinya keduanya memiliki identitas yang sama dan berpijak pada falsafah dan semangat yang sama, karena itu semua disebut Bakrie Group.
PT. BSP bergerak di bidang usaha perkebunan dan industri karet serta memperluas usahanya di seluruh belahan tanah air Indonesia, dan sekarang PT. BSP memperluas usahanya di Kalimantan.
PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk, memiliki beberapa anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya adalah PT. Multi Persada Gatramegah atau sering disebut PT. MPG.
PT. Multi Persada Gatramegah didirikan pada Bulan April 2008 di Kalimantan tengah tepatnya di Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara yang mempunyai lahan di KM 32 di jalan Puruk Cahu di desa Karamuan.
Perusahaan PT. Multi Persada Gatramegah (PT. MPG) yaitu perusahaan perkebunan kelapa sawit. Bidang usahanya terbentang dari penyiapan lahan dan tenaga kerja, pembibitan (Nursery), penanaman, perawatan. Untuk pemanenan PT. MPG belum menghasilkan TBS (Tandan Buah Segar) yaitu buah kelapa sawit yang siap untuk dipanen.
PT. Multi Persada Gatramegah mempunyai Visi dan Misi adalah sebagai berikut:
a. Visi
Menjadi industri agro yang holistik dan menjaga kesinambungan kesejahteraan para pemangku kepentingan
b. Misi
Mengembangkan usaha melalui peningkatan produktivitas, lahan, pabrik dan pemasaran, serta diversifikasi dan implementasi tata kelola perusahaan
yang baik

TV ONLINE

Video TV Online Mivo

Jumat, 25 Maret 2011

memasukan-gambar-ke-dalam-cell-dbgrid-delphi

procedure TForm1.DBGrid1DrawColumnCell(Sender: TObject; const Rect: TRect;
DataCol: Integer; Column: TColumn; State: TGridDrawState);
var
bitmap : TBitmap;
fixRect : TRect;
bmpWidth : integer;
imgIndex : integer;
begin
fixRect := Rect;
if Column.Field = ADOTable1status then
begin
if ADOTable1status.Value = 'Hidup' then
imgIndex := 0
else
imgIndex := 1;
bitmap := TBitmap.Create;
try
ImageList1.GetBitmap(imgIndex,bitmap);
bmpWidth := (Rect.Bottom - Rect.Top);
fixRect.Right := Rect.Left + bmpWidth;
DBGrid1.Canvas.StretchDraw(fixRect,bitmap);
finally
bitmap.Free;
end;
fixRect := Rect;
fixRect.Left := fixRect.Left + bmpWidth;
end;
DBGrid1.DefaultDrawColumnCell(fixRect,DataCol,Column,State);
end;

Rabu, 12 Januari 2011

DEFINISI PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS CYBERCRIME BERIKUT MODUS OPERANDINYA

DEFINISI PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS CYBERCRIME BERIKUT MODUS OPERANDINYA

Defenisi dan Pengertian Cyber Crime

Dalam beberapa literatur, cybercrime sering diidentikkan sebagai computer crime. The U.S. Department of Justice memberikan pengertian Computer Crime sebagai: "… any illegal act requiring knowledge of Computer technology for its perpetration, investigation, or prosecution". Pengertian lainnya diberikan oleh Organization of European Community Development, yaitu: "any illegal, unethical or unauthorized behavior relating to the automatic processing and/or the transmission of data". Andi Hamzah dalam bukunya “Aspek-aspek Pidana di Bidang Komputer” (1989) mengartikan cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal. Sedangkan menurut Eoghan Casey “Cybercrime is used throughout this text to refer to any crime that involves computer and networks, including crimes that do not rely heavily on computer“.

Jenis-jenis Katagori CyberCrime


Eoghan Casey mengkategorikan cybercrime dalam 4 kategori yaitu:

1. A computer can be the object of Crime.
2. A computer can be a subject of crime.
3. The computer can be used as the tool for conducting or planning a crime.
4. The symbol of the computer itself can be used to intimidate or deceive.



Polri dalam hal ini unit cybercrime menggunakan parameter berdasarkan dokumen kongres PBB tentang The Prevention of Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal :

1. Cyber crime in a narrow sense (dalam arti sempit) disebut computer crime: any illegal behaviour directed by means of electronic operation that target the security of computer system and the data processed by them.

2. Cyber crime in a broader sense (dalam arti luas) disebut computer related crime: any illegal behaviour committed by means on relation to, a computer system offering or system or network, including such crime as illegal possession in, offering or distributing information by means of computer system or network.



Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.



MODUS OPERANDI CYBER CRIME

Kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi yang berbasis komputer dan jaringan telekomunikasi ini dikelompokkan dalam beberapa bentuk sesuai modus operandi yang ada, antara lain:

1. Unauthorized Access to Computer System and Service

Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatusistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukannya hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan berkembangnya teknologi Internet/intranet. Kita tentu belum lupa ketika masalah Timor Timur sedang hangat-hangatnya dibicarakan di tingkat internasional, beberapa website milik pemerintah RI dirusak oleh hacker (Kompas, 11/08/1999). Beberapa waktu lalu, hacker juga telah berhasil menembus masuk ke dalam data base berisi data para pengguna jasa America Online (AOL), sebuah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak dibidang ecommerce yang memiliki tingkat kerahasiaan tinggi (Indonesian Observer, 26/06/2000). Situs Federal Bureau of Investigation (FBI) juga tidak luput dari serangan para hacker, yang mengakibatkan tidak berfungsinya situs ini beberapa waktu lamanya (http://www.fbi.org).

2. Illegal Contents
Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke Internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya, pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah dan sebagainya.

3. Data Forgery
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scripless document melalui Internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi "salah ketik" yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat saja disalah gunakan.

4. Cyber Espionage
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan Internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data pentingnya (data base) tersimpan dalam suatu sistem yang computerized (tersambung dalam jaringan komputer)

5. Cyber Sabotage and Extortion
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan Internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku.

6. Offense against Intellectual Property
Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di Internet. Sebagai contoh, peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di Internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya.

7. Infringements of Privacy
Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.

Senin, 10 Januari 2011

DISTRIBUSI KOMPONEN PERANGKAT LUNAK SISTEM CLIENT/SERVER PADA BASIS DATA TERDISTRIBUSI

Sistem Client/Server
Istilah Client/Server mengacu pada hubungan antara dua sistem atau proses.
Client adalah sistem yang mengajukan permintaan (request) ke server. Dalam
banyak situasi maka yang mana sistem client dan yang mana sistem server
ditentukan oleh hubungan antara yang mengajukan permintaan (client) ke yang
memberikan layanan yaitu serve (Hall,C, 1994).
Server menyediakan layanan (services) ke client yang mengajukan permintaan.
Dalam hal ini sangat penting untuk dapat membedakan antara server dengan
layanan (services) yang disediakan.
Komponen Perangkat Lunak Sistem Client/Server
Arsitektur sistem client/server mempunyai beberapa subsystems yaitu user
interaction/presentation subsystems, aplication subsystem, dan database
management subsystems. Subsystems tersebut dapat dialokasikan ke client, server,
atau terdistribusi diantara kedua sistem (Pressman, 2001)
User interaction/presentation subsystem
Merujuk atau mengimplementasikan semua fungsi yang berkaitan dengan
Graphical User Interface (Pressman, 2001). GUI (Graphical User Interface )
dipergunakan untuk interface antara user dengan sistem (komputer).
Aplication subsystems
Mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan pada domain aplikasi. Sebagai
contoh yaitu aplikasi groupware yang menyediakan fasilitas email. Aplikasi dapat
dipecah sebagian di client, sebagian lain di server.(Pressman, 2001)
Database management subsystems
Melakukan pemrosesan dan pengelolaan basis data seperti yang diperlukan
oleh aplikasinya. Pemrosesan dan pengolahan tersebut dapat sederhana
misalnya transfer record atau kompleks misalnya memproses SQL (Pressman,
2001)
Fat Client dan Fat Server
Ketika banyak fungsi-fungsi pada setiap subsystems di alokasikan ke server
maka server disebut dengan fat server. Apabila client mengimplementasikan
sebagian besar komponen user interaction/presentation, aplikasi (aplication), dan
database management maka client disebut dengan fat client (Pressman, 2001).
Pressman (2001) mengatakan fat client biasa dipergunakan ketika
diimplementasikan pada arsitektur file server dan database server. Dalam hal ini
basis data (database) menyediakan dukungan pada manajemen data tetapi semua
fungsi aplikasi (aplication) dan GUI (Graphical User Interface) diletakan pada client.
Fat server sering dirancang ketika transaksi (transaction) dan groupware systems
diimplementasikan. Dalam hal ini, server menyediakan dukungan aplikasi yang
dibutuhkan untuk merespon transaksi (transaction) dan komunikasi dari client.
Perangkat lunak client menekankan pada GUI dan manajemen komunikasi.
Distribusi Subsystem Pada Basis Data Terdistribusi
Pada distributed database (basis data terdistribusi) data dapat tersebar pada
beberapa server dan client (Pressman, 2001). Distributed database menyediakan
kemampuan untuk mengakses data dari beberapa lokasi, tanpa peduli sebenarnya
dimana data secara aktual tersimpan. Berikut ilustrasi distributed database :
Basis data terdistribusi (Distributed database) akan menyediakan beberapa
kemampuan (1) kemampuan mengatur penyebaran data secara fisik jika data
tersebut merupakan data pada satu database tunggal (2) menyajikan informasi di
dalam database ke aplikasi yang membutuhkan (3) melindungi dari kesalahan
selama terjadi apdate transaksi (Pressman, 2001).
Distribusi subsystems pada basis data terdistribusi (distributed database) adalah
client harus mempunyai komponen-komponen perangkat lunak yang mendukung
management data, aplikasi, dan GUI (Graphical User Interface) (Pressman, 2001)
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan :
1. Pada basis data terdistribusi maka basis data tersebar pada beberapa server
dan client.
2. Dalam implementasi distribusi komponen perangkat lunak sistem client/server
(subsystems) maka client harus mempunyai fungsi management data, aplikasi,
dan GUI. karena itu client akan berfungsi sebagai fat client.

Kamis, 30 Desember 2010

Perbandingan Browser Firefox, Internet Explorer, Google Chrome dan Opera

Dari sekian banyak web browser yang ada saat ini, bisa dikatakan browser Firefox, Internet Explorer, Google Chrome dan Opera adalah browser yang paling banyak digunakan. Berdasarkan pengalaman pribadi sebagai seorang user, maka saya mencoba mereview keunggulan dan kekurangan masing-masing browser ini. Perbandingan browser ini hanyalah pendapat orang awam sebagai pengguna, jadi ini bukan pendapat webmaster.

Kelebihan dan Kekurangan Firefox

(+) Kelebihan:
• Banyak fitur tambahan (add ons), ibarat kepingan puzzle, add ons ini bisa dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan user
• Bandel, cocok untuk membuka situs-situs multimedia
• Updatenya mudah
• Sistem security kuat
• Hemat resource memory
(-) Kekurangan:
• Loading lama saat mulai start, apalagi jika banyak adds-on yang terinstall
Membuka situs-situs multimedia seperti Youtube dan Metacafe memang lebih cocok memakai Firefox. Download managernya juga lebih oke karena masih bekerja ketika browser ditutup.

Kelebihan dan Kekurangan Internet Explorer
(+) Kelebihan:
• Menyediakan add ons, walaupun tidak sebanyak Firefox
• Khusus IE8, tampilannya lebih elegan dan menarik
• Bagi pengguna Windows Live maka akan di manjakan dengan tab bookmark yang terhubung ke fitur-fitur milik Windows Live
(-) Kekurangan:
• Gagal membaca script dibeberapa halaman situs (khususnya CSS)
• Berat saat awal start dan saat membuka tab baru
Menurut saya browser ini kurang bandel. Saya jarang (baca:takut) menggunakan IE8 karena pernah terserang virus saat browsing menggunakan browser ini. IE sebagai penguasa pasar web browser memang menjadi target utama serangan para hacker

Kelebihan dan Kekurangan Google Chrome

(+) Kelebihan:
• Ringan dan gesit, termasuk ketika start pertama kali dan berpindah tab
• Desainnya simpel dan minimalis
• Updatenya mudah
• Sistem security kuat, saat ini menjadi browser yang paling tahan terhadap serangan hacker
(-) Kekurangan:
• Statis, fiturnya kurang banyak
Menurut saya Chrome lebih cocok untuk membuka situs-situs berita seperti eramuslim.com, detik.com, okezone.com dan situs-situs portal sejenis. Biasanya situs-situs tersebut lebih banyak content teksnya dibandingkan content multimedia, sehingga aksesnya mudah dan lebih cepat.

Kelebihan dan Kekurangan Opera

(+) Kelebihan:
• Ringan dan cepat
• Memiliki email client dan rss sendiri, jadi Anda tidak perlu memakai email client lain seperti Outlook, Thunderbird dan lainnya
• Pemanggilan kembali Cache cepat
• Fitur mouse gestures, membuat browsing experience semakin asyik
• Opera 10 memiliki fitur Turbo yang mampu mengkompres halaman saat koneksi lambat
(-) Kekurangan:
• Agak lambat dalam membaca script pada beberapa halaman situs