Senin, 10 Januari 2011

DISTRIBUSI KOMPONEN PERANGKAT LUNAK SISTEM CLIENT/SERVER PADA BASIS DATA TERDISTRIBUSI

Sistem Client/Server
Istilah Client/Server mengacu pada hubungan antara dua sistem atau proses.
Client adalah sistem yang mengajukan permintaan (request) ke server. Dalam
banyak situasi maka yang mana sistem client dan yang mana sistem server
ditentukan oleh hubungan antara yang mengajukan permintaan (client) ke yang
memberikan layanan yaitu serve (Hall,C, 1994).
Server menyediakan layanan (services) ke client yang mengajukan permintaan.
Dalam hal ini sangat penting untuk dapat membedakan antara server dengan
layanan (services) yang disediakan.
Komponen Perangkat Lunak Sistem Client/Server
Arsitektur sistem client/server mempunyai beberapa subsystems yaitu user
interaction/presentation subsystems, aplication subsystem, dan database
management subsystems. Subsystems tersebut dapat dialokasikan ke client, server,
atau terdistribusi diantara kedua sistem (Pressman, 2001)
User interaction/presentation subsystem
Merujuk atau mengimplementasikan semua fungsi yang berkaitan dengan
Graphical User Interface (Pressman, 2001). GUI (Graphical User Interface )
dipergunakan untuk interface antara user dengan sistem (komputer).
Aplication subsystems
Mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan pada domain aplikasi. Sebagai
contoh yaitu aplikasi groupware yang menyediakan fasilitas email. Aplikasi dapat
dipecah sebagian di client, sebagian lain di server.(Pressman, 2001)
Database management subsystems
Melakukan pemrosesan dan pengelolaan basis data seperti yang diperlukan
oleh aplikasinya. Pemrosesan dan pengolahan tersebut dapat sederhana
misalnya transfer record atau kompleks misalnya memproses SQL (Pressman,
2001)
Fat Client dan Fat Server
Ketika banyak fungsi-fungsi pada setiap subsystems di alokasikan ke server
maka server disebut dengan fat server. Apabila client mengimplementasikan
sebagian besar komponen user interaction/presentation, aplikasi (aplication), dan
database management maka client disebut dengan fat client (Pressman, 2001).
Pressman (2001) mengatakan fat client biasa dipergunakan ketika
diimplementasikan pada arsitektur file server dan database server. Dalam hal ini
basis data (database) menyediakan dukungan pada manajemen data tetapi semua
fungsi aplikasi (aplication) dan GUI (Graphical User Interface) diletakan pada client.
Fat server sering dirancang ketika transaksi (transaction) dan groupware systems
diimplementasikan. Dalam hal ini, server menyediakan dukungan aplikasi yang
dibutuhkan untuk merespon transaksi (transaction) dan komunikasi dari client.
Perangkat lunak client menekankan pada GUI dan manajemen komunikasi.
Distribusi Subsystem Pada Basis Data Terdistribusi
Pada distributed database (basis data terdistribusi) data dapat tersebar pada
beberapa server dan client (Pressman, 2001). Distributed database menyediakan
kemampuan untuk mengakses data dari beberapa lokasi, tanpa peduli sebenarnya
dimana data secara aktual tersimpan. Berikut ilustrasi distributed database :
Basis data terdistribusi (Distributed database) akan menyediakan beberapa
kemampuan (1) kemampuan mengatur penyebaran data secara fisik jika data
tersebut merupakan data pada satu database tunggal (2) menyajikan informasi di
dalam database ke aplikasi yang membutuhkan (3) melindungi dari kesalahan
selama terjadi apdate transaksi (Pressman, 2001).
Distribusi subsystems pada basis data terdistribusi (distributed database) adalah
client harus mempunyai komponen-komponen perangkat lunak yang mendukung
management data, aplikasi, dan GUI (Graphical User Interface) (Pressman, 2001)
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan :
1. Pada basis data terdistribusi maka basis data tersebar pada beberapa server
dan client.
2. Dalam implementasi distribusi komponen perangkat lunak sistem client/server
(subsystems) maka client harus mempunyai fungsi management data, aplikasi,
dan GUI. karena itu client akan berfungsi sebagai fat client.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar